Selasa, 11 Juni 2013

7 hewan berumur pendek

1. Mayflies alias lalat capung



Meskipun hewan ini memiliki jumlah lebih dari 2500 spesies yang tersebar di seluruh dunia, lalat capung tetap tergantung pada kuantitas, bukan kualitas hidupnya untuk kelangsungan hidup mereka di bumi. Hal ini dipengaruhi oleh siklus hidupnya yang sangat pendek, yaitu sekitar 1 - 24 jam saja. Sehingga demi mempertahankan populasinya, lalat capung ini harus selalu bereproduksi dengan jumlah besar agar tetap mempertahankan kuantitas atau jumlah spesiesnya dalam jumlah yang banyak supaya tidak punah.



2. Gastrotrich





Gastrotrichs merupakan mikroorganisme air laut yang memiliki bentuk tubuh bilateral simetris, dengan tubuh transparan dan bawah datar. Tubuhnya ditutupi dengan silia, terutama mulut dan pada permukaan ventral. Ukuran maksimalnya hanya 0.06 - 3 mm. Pada umumnya usia hewan ini berkisar antara 2-3 hari.


3. Drone Ant alias Semut bersayap
Semut Drone ini berbeda dari semut lainnya, semut ini memiliki sayap yang dapat dipergunakan untuk terbang. Semut jantan setelah tumbuh dewasa memiliki tujuan hidup hanya untuk makan dan berkembang biak. Sedangkan untuk semut betina, pada saat dewasa akan terbang dan pergi untukmencari tempat yang cocok untuk membuat koloni baru. Semut ini memiliki siklus hidup maksimal 3 minggu.






3. Drone Ant alias Semut bersayap

Semut Drone ini berbeda dari semut lainnya, semut ini memiliki sayap yang dapat dipergunakan untuk terbang. Semut jantan setelah tumbuh dewasa memiliki tujuan hidup hanya untuk makan dan berkembang biak. Sedangkan untuk semut betina, pada saat dewasa akan terbang dan pergi untukmencari tempat yang cocok untuk membuat koloni baru. Semut ini memiliki siklus hidup maksimal 3 minggu.





4. Houseflies and Bees (Lalat dan Lebah)





Posisi keempat, ditempati oleh dua dari serangga yang paling umum di dunia, yaitu lalat dan lebah. Hewan ini memiliki siklus hidup sekitar empat minggu. Meskipun memiliki siklus hidup yang sangat singkat, aktivitas kedua serangga ini cukup sibuk. 




5. Dragonfly alias Capung



Serangga ini memiliki bentuk yang menyerupai miniatur helicopter. Capung atau sibar-sibar dan capung jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn).

Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Capung dewasa hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan




 6. kunang - kunang


Firefly (rata-rata rentang usia 2 bulan)
Firefly atau Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.
Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak spesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.
Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.
Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, dan dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis lain pun terjebak dan akhirnya dimakan oleh Photuris betina.
Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.
 
7. lebah pekerja

Lebah Pekerja (rata-rata rentang usia 4-5 minggu)
Mungkin rentang waktu 4 atau 5 minggu adalah waktu yang tidak lama bagi manusia, namun untuk lebah, rentang waktu ini adalah seumur hidup. Yang paling umum dari semua spesies lebah yang sering terlihat adalah lebah pekerja yang benar-benar menghabiskan hampir seluruh waktu hidup mereka yang 5 minggu itu untuk bekerja untuk membangun dan memperkuat sarang. Bayangkan jika kita harus menghabiskan seluruh hidup kita bekerja untuk sarang kita, maka kita akan sangat protektif terhadap apa yang telah kita bangun atau kerjakan dan lebah, dalam hal ini, tidak jauh berbeda. Lebah akan berusaha melindungi sarangnya dari perusak atau predator dengan mengorbankan nyawa mereka, karena satu satunya senjata mereka, yaitu sengat, akan membuat mereka kehilangan nyawa, setelah mereka lepaskan kepada si perusak/predator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar