Senin, 22 Juli 2013

Frankenstein

Salah Satu Mahkluk Kesukaan Saya, berikut Sedikit Ulasan Mengenai Mahkluk Yang Satu Ini…
Beserta Inspirasi dan Teori Yang Saya Temukan Dari berbagai Sumberr….Semua berawal dari keingintahuan, rasa penasaran, dan antusiasme masa muda akan ilmu pengetahuan. Terkejut melihat eksperimen profesornya, ia pun tergerak untuk menyempurnakan. Dr Victor Frankenstein pun terobsesi pada upaya untuk menciptakan sosok manusia sempurna. Ia pun menggunakan organ otak profesornya (yang baru saja meninggal), mengumpulkan potongan tubuh dari sejumlah jenazah yang masih baru, menjahit potongan-potongan itu dalam satu tubuh, dan menciptakan sesosok makhluk yang diyakininya akan menjadi manusia sempurna hasil rekayasa eksperimennya.


Setelah mengurung diri selama berhari bahkan berminggu-minggu mengerjakan eksperimen itu, Victor terkejut ketika makhluk eksperimennya yang dibangkitkan dengan energi listrik dari petir dan belut listrik itu ternyata menjadi sesosok makhluk buruk rupa, ia tak menyangka bahwa ia baru saja menciptakan “sesosok Iblis!”
Monster ini kemudian dikenal sebagai “FRANKENSTEIN”… walaupun itu penyebutan yang salah. Monster itu sebenarnya tanpa nama, tidak pernah diberi nama oleh penciptanya, dan menjadi makhluk asing yang mencari jati dirinya! Ia sebenarnya tidak tahu mengapa ia ada dan untuk apa ia diciptakan. Dalam pencariannya itu sang monster justru ia menjadi teror menakutkan sejumlah orang, terutama bagi penciptanya sendiri: dr Victor Frankenstein!
Frankenstein, merupakan cerita yang mungkin sudah akrab bagi kita. Kisah yang pernah populer dalam bentuk novel dan film sejak pertama kali dipublikasikan dalam sebuah buku terbitan 1818. Novel yang menggemparkan dan laku keras dipasaran hingga abad 20. Sebuah kisah yang berbau sains fiksi, menyentuh aspek kebudayaan, dan mengguncang emosi dalam bentuk horor.
Begitu terkenalnya kisah tersebut, namun hanya sedikit yang tahu bahwa cerita berjudul “Frankenstein – The Modern Prometheus” karya Mary Shelley itu ternyata dilandasi pengalaman pribadi yang menyeramkan yang dipadu dengan studi literatur, imajinasi liar, dan impian seorang muda usia 19 tahun. 

Dari Alam Mimpi

Kisah besar itu berawal dari pengalaman nyata Mary Wollstonecraft Godwin (Mari Shelley) pada suatu musim panas tahun 1816 di sebuah kastil di tepi Lake Geneva, 
Swiss. Kastil itu adalah kediaman seorang penyair ternama Lord Byron. Kala itu Mary (masih 19 tahun) dan kekasihnya penyair Inggris Percy Shelley berkunjung ke sana atas undangan Lord Byron.
Malam itu cuaca buruk dengan hujan lebat, petir dan badai mengganas di luar tembok bangunan batu yang sudah tua. Ketiga seniman tulis itu berkumpul di dekat perapian. Mereka berbincang santai dalam temaran kehangatan dan nyala api yang meliuk-liuk. 
Cuaca buruk membuat mereka jenuh, karena tak bisa beraktivitas di luar. Maka pada suatu malam, Byron menantang kedua tamunya untuk menulis sebuah cerita mencekam, masing-masing satu tulisan. Ketiganya pun sepakat dan memulai kegiatan menulis mereka di sana untuk mengisi waktu.
Pada suatu malam dengan badai yang masih menderu di luar sana, Mary yang sudah tertidur tiba-tiba terbangun akibat gangguan mimpi buruk. Ia kaget bukan kepalang manakala mendengar petir mendentum di luar sana. Keringat membanjir di tubuhnya. Mimpi buruk itu seolah nyata baginya, begitu hidup dan menakutkan. 

Setelah bisa menguasai dirinya, Mary pun meraih kertas dan pena. Menjelang subuh hari itu ia jemarinya mulai menulis di bawah temaram lampu yang bersinar remang-remang. Ia menuliskan detail mimpinya itu dalam sebuah cerita.
Begini kira-kira sebagian kutipannya: “Saat merebahkan kepalaku di atas bantal, aku tak bisa tidur apalagi berpikir… Aku melihat sepasang mata, dengan tatapan yang pedih. Aku melihat seorang mahasiswa yang pucat sedang berlutut diam di samping sesuatu. Aku melihat sesosok bayangan seorang lelaki yang meregang didekatnya, lalu mesin besar di ruangan itu menunjukkan reaksi adanya tanda-tanda kehidupan, panel-panel yang bergerak sebagai penunjuk adanya sebuah reaksi dari sosok di samping mahasiswa itu. Sungguh menakutkan, sebuah kekuatan yang luar biasa sebagai akibat usaha keras seorang manusia untuk membentuk sesuatu cipataan yang menakjubkan di dunia!”
Dan Mary memenangkan pertaruhan di antara ketiganya. Karangan yang berasal dari mimpi buruknya itu pun kemudian ditulis dalam bentuk novel yang diterbitkan dua tahun kemudian. Dan melegenda sebagai kisah Frankenstein hingga ini hari!

Inspirasi Dan Teori

Novel Frankenstein tahun 1818 karya Mary Shelly ternyata bukan yang pertama kali memunculkan sosok monster ciptaan manusia. Kisah-kisah senada juga ternyata sudah muncul sejak lama. Baik dalam legenda, cerita dari mulut ke mulut, bahkan dalam catatan-catatan sejarah.
Mary Shelly dalam novelnya menggambarkan sebuah eksperimen untuk menghidupkan sosok yang sudah mati dari potongan-potongan yang disatukan dengan teknologi dalam bidang biologi, kedokteran, kimia, dan fisika. Ternyata teori yang diajukannya tersebut bukan tanpa dasar. Karena eksperimen yang hampir mirip dengan itu ternyata sudah pernah dilakukan.
Beberapa tokoh sejarah pernah dihubungkan dengan fiksi dan monster yang dibangkitkan dari kematian tersebut, karena eksperimen yang diyakini pernah mereka lakukan. 

Catatan sejarah terbaru sebelum novel itu dibuat adalah eksperimen Luigi Galvani, seorang dokter Italia pada 1790-an. Galvani menyatakan energi berbasis listrik bisa merangsang impuls saraf untuk melakukan gerakan. Dalam sebuah demonstras, Galvani menggunakan potongan kaki belakang katak. Saraf dari potongan kaki itu dialiri listrik, ternyata kaki katak tersebut bergerak sesuai struktur sendinya. 
Temuannya ini dimuat dalam buku ilmiahnya De Viribus Electricitatis in Motu Musculari (1792). Dari sini muncul spekulasi teori bahwa makhluk hidup yang telah mati masih bisa dihidupkan kembali dengan menggunakan energi listrik. 
Lantas Heinrich Cornelius Agrippa (1486-1535), seorang ahli astrologi, kimia, penulis ilmu rahasia, dan peneliti ilmu sihir. Menurut isu, ia pernah mencoba membangkitkan orang mati lewat ritual dan melakukan serangkaian eksperimen okultisme (kekuatan roh). Disebutkan bahwa sebelum kematiannya, ia melepaskan anjing hitam legendaris Faustus yang merupakan simbologi persekutuan dengan iblis. Dan ia juga memiliki kemampuan memanggil iblis yang menggunakan media jasad tertentu.
Ada juga catatan dan kisah tentang Paracelsus (1493-1541), ilmuwan yang mampu membuat benda mati menjadi memiliki kekuatan dan hidup. Namun ini semua rumor yang berkembang sebelum abad pertengahan, karena keterbatasan pengetahuan manusia tentang sains. 
Yang mengejutkan adalah legenda dari Praha bertahun 1590, tentang seorang ilmuwan Low yang melakukan eksperimen membangkitkan manusia dari tanah liat sungai. Setelah membentuk tubuh manusia utuh dari tanah liat itu, ia melakukan semacam ritus dengan menggunakan semacam mesin dan membangkitkannya menjadi manusia hidup. Kisah ini senada dengan legenda mitologi dari bangsa Jahudi kuno tentang manusia tanah.
Mary Shelly mungkin melakukan studi mengenai bentuk eksperimen membangkitkan manusia dan kemajuan teknologi yang pernah dilakukan sejak dulu, dan meramunya dalam bentuk eksperimen yang dilakukan dr Victor Frankenstein… 
benarkah seperti demikian?

sejarah ditemukannya crabby patty

Krabby Patty pertama kali ditemukan oleh SpongeBob SquarePants ketika dia pergi kembali ke abad ke-12 dari saat ini. Meskipun Mr. Krabs diciptakan saat itu, SpongeBob itu sebenarnya pertama kali ditemukan oleh Blech kembali ke masa.
Krabby Patty pertama kali digunakan untuk menenangkan "naga ubur-ubur" dari penyihir jahat "Planktonamor", nenek moyang Sheldon J. Plankton. Dengan demikian Krabby Patty menjadi "resep Keluarga Krab tua itu." Ibu H. Eugene Krab 'juga tahu formula rahasia Krabby Patty ke, meskipun dia menikah ke dalam keluarga Krabs dan mungkin bukan keturunan langsung Raja Krabs.
Mr Krabs membuat Burgers sejak ia masih seorang anak muda dengan sahabat-nya Sheldon J. Plankton, karena tempat hanya untuk mendapatkan burger pada waktu itu di Stinky Burger yang dimiliki oleh warga negara kaya bernama Stinky. Eugene dan Sheldon ingin pergi mendapatkan burger di sana, tapi Stinky tidak menyukai mereka nongkrong di restoran itu. Kekayaan Stinky terinspirasi baik Krabs dan Plankton untuk membuat rumah makan cepat saji mereka sendiri, sehingga mereka menciptakan restoran sendiri di tempat pembuangan yang menarik pembeli. Old Man Jenkins, yang berada di tempat pembuangan sampah pada waktu itu, membuang sisa yang tidak diinginkan itu, menjadi yang pertama untuk mencoba burger. Tapi itu tercemar dan merobohkannya. Hasil dari kejadian Jenkins disebabkan Krabs dan Plankton untuk berdebat tentang burger, ketika kemudian Plankton mencoba mencuri formula, tetapi formulanya robek setengah, sehingga Plankton punya restoran burger sendiri dan pergi untuk memulai bisnisnya sendiri. Beberapa jam kemudian, rak Eugene Krabs 'jatuh dan gabungan banyak bahan ke dalam panci masak nya - membuat adonan patty sempurna.
Resep Eugene Krabs 'menjadi sukses besar. Dengan menggabungkan burger dengan saus rahasia keluarga, ia membawa keluarganya keluar dari kemiskinan dan menjadi kaya. Mr Krabs segera memutuskan untuk membuat suatu bentuk usaha yang lebih besar, dan direnovasilah panti jompo yang gagal bernama "Rusty Krab". Ia mengganti namanya menjadi "Krusty Krab". "The Krusty Krab" menjadi salah satu restoran yang paling sukses di Bikini Bottom.
Krabby Patty terus-menerus dikejar oleh saingan Mr Krabs Sheldon J. Plankton. Suatu kali, setelah terus menerus gagal untuk mengalahkan Krabs, Plankton menggunakan rencana terakhir - Rencana Z, dan dijual banyak Krabby Patty untuk mengontrol pelanggan Krusty Krab. Segala rencana Plankton telah digagalkan oleh SpongeBob Squarepants dan Patrick Star. Plankton dijatuhihukuman penjara. kemudian Mr. Krabs meningkatkan bisnisnya setiap hari.

Rabu, 10 Juli 2013

Giovanni Giacomo Casanova


Giacomo Casanova (1825-1898)
Anda tentu sudah pernah mendengar nama Casanova yang identik dengan playboyalias penakluk wanita. Nama ini sudah menjadi legenda perayu wanita ulung bersama-sama dengan julukan Don Juan dan Lothario. Ketiga nama ini memperoleh ‘gelar’ sebagai philandererwomanizerskirt-chaser yang semuanya bermakna ‘lelaki yang pandai memikat hati banyak wanita dan bak lebah terbang dari kuntum ke kuntum lain dan selalu berhasil mengisap sari madu bunga yang dihinggapinya’. Namun berbeda dengan Don Juan dan Lothario yang hanya merupakan tokoh fiksi, Casanova benar-benar pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia dan bahkan dia menuliskan pengalaman petualangan cintanya dalam buku otobiografi sebanyak 12 jilid. Seperti kita ketahui Don Juan hanyalah tokoh fiksi dalam hikayat Spanyol pada abad 16, sedangkan Lothario adalah tokoh dalam dongeng Don Quixote, di mana diceritakan Lothario yang diberi ‘tugas’ oleh sahabat karibnya, Anselmo untuk mengetes kesetiaan isterinya bernama Camila dengan merayunya. Uji kesetiaan ini malah berakhir dengan cinta terlarang antara Lothario dan Camila.
Giacomo Casanova memang mempunyai ‘prestasi’ luar biasa sebagai penakluk wanita. Tak kurang dari 132 wanita berhasil dilucuti hatinya, mulai dari wanita-wanita bangsawan (noblewomen), aktris, penari, pelayan istana (chambermaids), budak wanita Yunani, keponakan seorang imam, anak gadis seorang petani, perempuan hiperseks (nymphomaniac), lima gadis bersaudara kandung ditambah ibunya, bahkan juga dengan dua orang biarawati. Apa resep Casanova, yang diam-diam jadi panutan (role model) para lelaki (baik yang hidung belang maupun yang hidung tak belang) ini? Ternyata kata kuncinya adalah perhatian yang tulus. Di dalam menjalin hubungan dengan semua wanita, dia selalu memberikan cinta dan perhatian total dan mendapat imbalan cinta dari mereka. Dalam kamus cintanya, Casanova tak pernah menerapkan prinsip ‘tabrak lari’, yaitu sekedar memanipulasi kelemahan wanita, menikmati seks dan kemudian meninggalkannya. Dia memproklamasikan dirinya sebagai ‘manusia bebas’ (free agent atau libertine) dan tulisan-tulisan di bukunya menggambarkan pemikirannya yang kontroversial namun unik.
Secara tersirat Casanova memberikan kiat-kiat penting untuk menaklukkan hati wanita. Pertama untuk membuat wanita merasa spesial, lakukan sesuatu yang spesial pula. Kedua, pilihlah tempat berduaan dengan privacy yang baik, karena suasana ini akan menciptakan kemesraan. Ketiga, buatlah wanita merasa bahwa Anda mengagumi dirinya. Memandangi wajahnya sambil memuji kecantikannya secara tidak berlebihan akan melambungkan hatinya. Juga memujinya smart (pandai) akan membuatnya tersanjung. Keempat, jangan pelit memberikan dia hadiah tanda perhatian dengan memilih-milih harga benda itu. Kelima, bersikaplah penuh canda (playful) dan spontan. Dan yang terpenting dari semau hal ini, Anda harus lakukan dari lubuk hati yang terdalam dan bukan sekedar tipuan cinta gombal.
Sekalipun Casanova dikenal sebagai orang dengan moral liar, namun dari bukunya bisa dipetik sejumlah kutipan yang patut direnungkan. Dia memang dianggap sebagai tokoh yang mengamati kehidupan secara filosofis. Kutipan-kutipan yang unik diantaranya adalah Marriage is the tomb of love (Pernikahan adalah kuburan dari cinta), Love is three quarters curiosity (Cinta itu tiga per empat adalah rasa penasaran), I found that the writer who says SUBLATA LUCERNA NULLUM DISCRIMEN INTER MULIERES (’when the lamp is taken away, all women are alike’) says true; but without love, this great business is a vile thing ( Saya dapatkan bahwa pengarang yang mengatakan ‘bila lampu sudah dipadamkan, semua wanita sama saja’ memang benar adanya. Tetapi tanpa rasa cinta, perkara besar ini akan mudarat).
Quotes (kutipan) Casanova lainnya misalnya I don’t conquer, I submit (Saya tidak menaklukkan, saya mengalah), Real love is the love that sometimes arises after sensual pleasure: if it does, it is immortal; the other kind inevitably goes stale, for it lies in mere fantasy (Cinta sejati adalah cinta yang kadangkala tumbuh dari kenikmatan duniawi, dan bila itu yang terjadi, dia akan abadi. Sebaliknya bila tidak, maka mau tak mau dia akan menjadi basi, karena cuma didasarkan pada khayalan belaka). Ya, karena ini diucapkan oleh seorang Casanova, Anda boleh menyetujui, boleh juga tidak.

Casanova, begitu dunia lebih mengenalnya, juga sosok kontroversial. Ia dianggap sebagai bajingan, penulis, penyair, penerjemah, pemikir, petualang, penjudi, pemusik, pebisnis, paranormal dan mata-mata sekaligus. Dia melakoni sederet petualangan cinta yang meneguhkan predikatnya sebagai perayu ulung dan penakluk wanita terkemuka. Ia banyak mengilhami para penulis, sutradara film, dan seniman dalam mencipta karya berdasarkan riwayatnya.
Barangkali, kisah Casanova si kontroversial inilah yang menjadi ilham bagi Beverly Barton menulis novelnya berjudul Killing Her Softly. Tokoh utama dalam novel ini, Quinn Cortez, dimunculkan laiknya Casanova. Dia seorang pengacara, sukses dalam karir dan reputasi profesionalnya dikenal luas di seantero negara. Ia selalu memenangkan kasus yang ditangani. Ia kaya raya, tampan, dan memiliki daya tarik mengagumkan yang bisa menarik setiap wanita lumpuh dalam pelukannya. Dan selanjutnya, sebagaimana karakter petualang, ia meninggalkan wanita-wanita itu tanpa rasa bersalah.
Maka tak berlebihan jika semboyan atau istilah ‘Cintai mereka, lalu tinggalkan!’, dilekatkan pada Quinn Cortez sang penakluk ini. Menariknya, meski banyak wanita terluka atas perlakukan Quinn Cortez, banyak dari mereka justru ingin selalu mendekap dan hidup bersamanya. Apakah dia memiliki rasa sayang terhadap perempuan-perempuan itu? Hanya Quin Cortez yang tahu, namun ia senang menjalin hubungan singkat dengan banyak wanita lalu meninggalkannya tanpa jejak. Banyak wanita cantik bernasib malang terjerumus dalam kebodohan yang dilakoninya.
Sebagaimana disinggung di atas, Quinn Cortez adalah pengacara terkenal di Houston. Reputasinya memuncak karena selalu mampu jadi pemenang dalam setiap kasus yang ditangani. Ia bahkan bisa membebaskan orang-orang bersalah dari jeratan hukum. Ia mampu mengecoh pengadilan sehingga pelaku tindak kriminal bisa bebas dari palu hukum.
Praktis, Quinn Cortez adalah pengcara kriminal terkemuka. Lalu suatu waktu, ia harus tertuding sebagai pelaku pembunuhan terhadap Lulu Vanderly, gadis cantik kaya raya yang tak lain adalah kekasihnya. Kematian Lulu Vanderly menjadi benang merah bagi aparat hukum menyelidiki kematian wanita-wanita cantik lain. Sebab, banyak wanita-wanita kekasih Quinn Cortez meninggal dengan motif dan kondisi sama: disekap di ranjang dan jari tangan terpotong. Benarkah Quinn Cortez adalah pembunuh?
Dalam prolog novel, sesungguhnya sudah gamblang dikisahkan bahwa Quinn Cortez-lah pembunuh Lulu Vanderly. Dalam prolog itu diceritakan, Lulu Vanderly sedang menunggu Quinn Cortezz hadir di apartemennya. Lulu menunggu momen pertemuan itu dengan hati berdebar, bahkan ingin menjerat Quinn dengan sandiwara. Lulu sangat memuja Quin dan ingin Quinn berakhir sebagai suaminya. Maka malam itu Lulu berencana mengatakan kepada Quinn bahwa dia mengandung anak Quinn. Dengan begitu, dia berharap Quin menikahinya.
Demikianlah, Quin akhirnya tiba. Tapi tidak seperti harapan Lulu, begitu Quinn tiba di apartemen itu, wajahnya sangat dingin dan mengerikan. Quinn tidak mengatakan apa-apa. Ia mendesak Lulu hingga terpojok dan terjatuh ke ranjang. Saat itulah Quinn membungkam wajah Lulu dengan bantal hingga akhirnya tewas dengan kondisi jari telunjuk dipotong-postmortem. Ketergila-gilaan Lulu pada Quinn harus dibayarkan dengan nyawa.
Tidak ada keraguan pembaca bahwa Quinn Cortez adalah pembunuh Lulu. Namun dalam aliran kisah selanjutnya, Quinn berupaya sedemikian rupa menyakinkan bahwa dia bukan pembunuh gadis itu. Suspens dalam novel ini agaknya sengaja dibangun dengan cara mempertentangkan fakta menarik: bagaimanakah seorang pengacara kriminal terkemuka bisa melepaskan dirinya dari sangkaan tindak kriminal?
Mendengar kematian Lulu, keluarganya sangat terpukul, sehingga sepupunya bernama Annabelle Vanderley bersumpah akan menemukan pembunuhnya. Annabelle kemudian ditunjuk menjadi wakil keluarga Vanderley dan diberi tanggung jawab penuh menyelesaikan semua permasalahan kematian sepupunya. Dan tugas ini membawanya pada pertemuaan dan ‘perasaan asing’ dengan Quinn Cortez, si tersangka utama pembunuhan Lulu.
Dari pertemuan Annabelle dengan Quinn inilah novel bergerak dan bergulir secara menegangkan. Lambat-laun kisah pembunuh Lulu Vanderley dan kekasih-kekasih Quinn yang lain terlacak dan tersibak satu per satu. Novel ini menarik diikuti karena setiap kisah diikuti dengan intrik-intrik drama romantis mengagumkan. Rasa penasaran meninggi ketika akhirnya Quinn Cortez justru jatuh cinta kepada Annabelle Vanderley, sepupu korban yang justru ingin mengusut tuntas kasus itu dan menyeret pelakunya ke penjara.
Maka Quinn Cortez harus meyakinkan pihak kepolisian dan Annabelle bahwa ia tidak membunuh Lulu. Quinn bersama pengacaranya Kendall Wells berusaha mencari pembunuh sebenarnya. Kendall Wells adalah sahabat lama Quin dan juga salah satu wanita pengagum Quinn. Dia mencintai Quinn dan menikmati hubungan singkat yang diinginkannya. Semua wanita termasuk Kendall, bisa terjerat dalam perangkap sang penakluk dengan sangat mudah.
Suatu hari, peristiwa mengejutkan terjadi ketika Quinn menemui Kendall di rumahnya. Kendall terbunuh sama seperti kematian Lulu. Kendall tewas dengan posisi mulut dibungkam dan jari telunjuk dipotong. Dua kekasih Quinn terbunuh dengan cara sama. Quinn semakin terpojok dengan dugaan bahwa dia terlibat dalam kasus pembunuhan itu.
Seorang detektif kemudian berhasil menemukan tiga wanita dibunuh dengan cara yang sama. Ketiganya Joy Ellis di New Orleans, Carla Millican di Dallas dan Kelley Fleming di Boytown. Wanita-wanita itu pernah menjalin hubungan dengan Quinn Cortez. Quinn masih mengingat semua kenangan bersama mereka, kecuali wanita bernama Kelley Fleming. Ia sulit mengingat kenangan tentang wanita itu.
Di tengah kecurigaan yang kian kuat itu, Annabelle justru merasa terbius oleh daya pikat sang casanova. Apakah ia akan terjerat dan masuk dalam daftar kekasih Quinn. Apakah ia akan mengorbankan diri untuk tumbal Quinn?
Annabelle mulai curiga, Quinn memiliki kepribadian ganda yang setiap saat bisa keluar dari tubuhnya dan menjadi Quinn lain yang bisa membunuh. Quinn bahkan mengatakan padanya bahwa ia mengalami pingsan saat wanita-wanita itu terbunuh dan tersadar setelah semuanya terjadi. Apakah dalam pingsannya ia membunuh?
Sesungguhnya, Quinn dikenal penyayang. Bahkan sangat dicintai dan dikagumi staf-stafnya seperti Jace Morgan, Aaron Tully dan Mercy. Mercy, assisten pribadinya yang setengah mati mengharap Quinn mau menerima cintanya, juga memendam rasa yang dalam terhadap Quinn, Mercy akhirnya mengalami nasib yang sama.
Siapa pembunuh sebenarnya yang sangat suka mengoleksi jari telunjuk wanita-wanita pemuja sang casanova?
Inilah klimaks dari novel ini: Quinn Cortez berhadapan dengan Quinn jahat, pembunuh kekasih-kekasihnya, yang tak lain adalah Jace Morgan, staf pribadinya. Bocah yang ditemukannya di pinggir jalan saat berumur 16 tahun, yang tanpa disadarinya begitu mirip dengannya. Dan Jace membuat pengakuan bahwa Quinn harus menebus dosa-dosanya. Akhir yang sangat mengharukan karena Quinn menyadari dan tahu bahwa ia tak dapat mengubah masa lalunya, ia tak dapat kembali dan menyelamatkan Jace. Walau ia dapat menyelamatkan Annabelle dari sergapan pembalasan Jace. Quinn justru telah menghabisi nyawa anaknya sendiri. (Panda MT Siallagan)

Keluarga Lebih dari Apapun

Beverly Barton adalah penulis bestseller yang telah menghasilkan lebih dari tiga puluh novel romantis laris. Ia kerap memenangkan penghargaan, seperti Maggie Award, National Reader’s Choice Award, dan Career Achievement Award for Series Romantic Adventure dari Romantic Times. Jutaan kopi novelnya telah terjual di banyak negara.
Beverly merupakan generasi keenam kaum Alabamian yang menulis dengan mainstream suspens-romantik. Dia seorang istri, ibu dan nenek. Orang-orang yang mengenalnya dengan baik akan berkata bahwa bagi Beverly, keluarga jauh lebih penting dari seluruh hal apapun di dunia.
Dia mengaku beruntung memiliki sepupu yang seperti kakak dengan kawan-kawan karib. Dia mengaku tak tahu harus melakukan apa-apa tanpa kekasih-kekasih hebat itu, yang telah memberinya penguatan, dukungan, nasehat, cinta dan banyak tawa.
“Saya lahir di Alabama di mana orangtua saya tinggal di rumah pusaka nenek pihak ayah dengan sebidang tanah warisan keluarga,” katanya, seperti tercantum di situs resminya, www.beverlybartons.com.
Berverly tamat sekolah menengah dari Chattanooga Central dan kemudian kuliah di University of North Alabama. Dia menikah muda dan berjalan singkat dengan suami, yang bertugas sebagai navigator sepanjang pertengahan hingga akhir tahun 60-an. Setelah suami memutuskan mengakhiri karir militer, mereka pulang ke Alabama dan memulai menata keluarga.
Dia mengaku masuk ke ‘elemen’-nya sebagai ibu yang berdiam di rumah dan ia menyukai setiap momen keibuan. “Saya menyukai anak-anak sebagai bayi, anak-anak yang baru berjalan, tamatan sekolah, remaja dan kini sebagai orang dewasa,” ujarnya.
Kedua anaknya kini sudah dewasa dengan kehidupan pernikahan yang sukses dan baik. Beverly mengaku, dia selalu ingin punya 4 anak dan ketika kedua anak mereka menikah dengan orang-orang menakjubkan, dia akhirnya mendapatkan menantunya sebagai putri dan putra kedua.
Beverly memiliki dua cucu yang tampan dan brilian, yang membawa kebahagiaan luar biasa ke kehidupan masa tua, sebagaimana ia juga memiliki cucu putri cantik brilian. Cucu yang yang masih belajar berjalan, membantunya, sekali lagi, melihat dunia melalui mata anak-anak. Beberapa Buku Beverly dalam Bahasa Indonesia, Most Likely To Die, Close Enough To Kill, The Dying Game, The Murder Game, The Fifth Victi, Every Move She Makes, Killing Her Softly
(Panda MT Siallagan)

Menegangkan dan Seru

Novel ini merupakan salah satu novel best seller versi New York Times. Novel ini sangat mengasyikkan dibaca. Sejak awal, kisah dibangun secara menegangkan dan berkelindan secara apik, sehingga mengundang penasaran pembaca untuk ‘melahap’-nya hingga tuntas.
Dalam setiap bab terselip intrik menegangkan dan adegan-adegan romantis yang mengharukan. Demikian memang ciri novel beraliran suspens romantik, seperti novel-novel karangan Beverly Barton.
Teka-teki menemukan misteri pembunuhan mengalir seru dari bab ke bab. Membaca novel ini, praktis perhatian dan pikiran tersedot menikmati alur cerita. Selain penuh tegangan dan kisah-kisah romantis, uraian kisah kerap mengejutkan karena sebelumnya tak terduga oleh pembaca.
Killing Her Softly bisa menjadi pelajaran atau bahan refleksi bagi pembaca. Kisah dalam novel masih relevan dengan fenomena dan perkembangan zaman masa kini.
Secara tematis, novel ini mengingatkan kita pada keumuman yang terjadi: kaum laki-laki kerap menyelewengkan tugas dan tanggungjawab, baik sebagai ayah maupun sebagai  public figure.
Seorang ayah mestinya mengayomi anak, terutama putrid, terhindar dari kebodohan masa remaja yang kelak bisa menyeret pribadinya menjadi liar tak terkendali.
Novel ini juga bisa menjadi refleksi bagi aparat hukum di Indonesia, yang kerap mengesampingkan etika dan moral hukum demi ambisi dan kekuasaan pribadi, kepentingan klien dan uang.

Selasa, 09 Juli 2013

73 GOLONGAN AGAMA ISLAM

“Akan ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka tetap atas Kebenaran itu.” HR. Bukhari dan Muslim.
Rasulullah Saw lewat riwayat Jabir Ibnu Abdullah bersabda :
“ Akan ada generasi penerus dari umatku yang akan memperjuangkan yang haq, kamu akan mengetahui mereka nanti pada hari kiamat, dan kemudian Isa bin Maryam akan datang, dan orang-orang akan berkata, “Wahai Isa, pimpinlah jamaa’ah (sholat), ia akan berkata, “Tidak, kamu memimpin satu sama lain, Allah memberikan kehormatan pada umat ini (Islam) bahwa tidak seorang pun akan memimpin mereka kecuali Rasulullah SAW dan orang-orang mereka sendiri.”
Hadis tentang sejumlah 73 golongan yang terpecah dalam Islam
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan.” HR. Sunan Abu Daud.
Dalam sebuah kesempatan, Muawiyah bin Abu Sofyan berdiri dan memberikan khutbah dan dalam khutbahnya diriwayatkan bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW bangkit dan memberikan khutbah, dalam khutbahnya beliau berkata, 'Millah ini akan terbagi ke dalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, (hanya) satu yang masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan dari kalangan umatku akan ada golongan yang mengikuti hawa nafsunya, seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, urat nadi (pembuluh darah) maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya.” HR. Sunan Abu Daud.
Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." HR Sunan Ibnu Majah.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Bani Israil akan terpecah menjadi 71 golongan dan umatku akan terpecah kedalam 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu, yaitu Al-Jamaa’ah.”HR. Sunan Ibnu Majah.
“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasrani pun demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan.” HR Imam Tirmizi.
Diriwayatkan oleh Imam Thabrani, ”Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berpecah umatku sebanyak 73 firqah, yang satu masuk Syurga dan yang lain masuk Neraka.” Bertanya para Sahabat: “Siapakah (yang tidak masuk Neraka) itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: “Ahlussunnah wal Jamaah.”
Mu’awiyah Ibnu Abu Sofyan meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam masalah agamanya terbagi menjadi 72 golongan dan dari umat ini (Islam) akan terbagi menjadi 73 golongan, seluruhnya masuk neraka, satu golongan yang akan masuk surga, mereka itu Al-Jamaa’ah, Al-Jamaa’ah. Dan akan ada dari umatku yang mengikuti hawa nasfsunya seperti anjing mengikuti tuannya, sampai hawa nafsunya itu tidak menyisakan anggota tubuh, daging, pembuluh darah, maupun tulang kecuali semua mengikuti hawa nafsunya. Wahai orang Arab! Jika kamu tidak bangkit dan mengikuti apa yang dibawa Nabimu…” HR.Musnad Imam Ahmad.


Umat Islam terpecah menjadi 7 golongan besar yaitu:
1. Mu'tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis, aliran ini dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.

Mu’tazilah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
Tauhid. Mereka berpendapat :
Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.
al-Qur'an ialah makhluk.
Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang terjangkau mata manusia bukanlah Ia.
Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.
Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji: memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada muslimin yang jahat.
Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha yang membuatnya berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara mukmin dan kafir, yakni fasik.
Amar ma’ruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran Mu’tazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
Golongan Mu'tazilah pecah menjadi 20 golongan.

2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina Usman bahkan membencinya. Kaum ini di sulut oleh Abdullah bin Saba, seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk islam. Ketika ia datang ke Madinah tidak mendapat perhatian dari khalifah dan umat islam lainnya sehingga ia menjadi jengkel. Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi'ah Sabi'iyah.
3. Khawarij, yaitu kaum yang sangat membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap kafir. Golongan Khawarij Pecah menjadi 20 golongan.

4. Murjiah.
Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah, dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup hanya mengucapkan saja. Jadi menurut al-murji’ah bahwa cukup mengucapkan “Laailahaillallah” dan setelah itu dia berbuat amal apa saja tidak akan mempengaruhi keimanannya, maka ini jelas bertentangan dengan hadits “dia mencari dengan itu wajah Allah”, maka ini adalah bentuk kesesatan al-murji’ah.
Al-Mu’tazilah dan Al-Khawarij meyakini bahwa seorang yang melakukan dosa-dosa besar kekal didalam api neraka, dan ini terbantah dengan sabda Rasulullah “sesungguhnya Allah mengharamkan atas api neraka orang yang mengucapkan Laailahaillallah”. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwasanya pengharaman api neraka membakar orang-orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” itu ada dua, pertama pengharaman secara mutlak dan ini bagi orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” dengan mendatangkan seluruh syarat-syaratnya, konsekuensi-konsekuensinya dan kandungan-kendungannya sehingga dia terlepas dari syirik besar, syirik kecil dan perbuatan-perbuatan dosa besar, kalaupun dia terjatuh kepada perbuatan dosa maka dia bertaubat dan tidak terus menerus diatasnya, maka orang yang sempurna tauhidnya seperti ini diharamkan api neraka untuk membakarnya secara mutlak, yakni dia tidak disentuh oleh api neraka sama sekali. Kemudian yang kedua, yaitu pengharaman yang tidak mutlak dan bersifat kurang, yang dimaksud yaitu pengharaman untuk kekal didalam api neraka, ini bagi orang-orang yang kurang tauhidnya sehingga dia terjatuh kedalam syirik kecil atau dosa-dosa besar yang dia terus menerus didalamnya, maka orang yang demikian ini diharamkan atas api neraka untuk membakarnya dalam jangka waktu yang kekal selama dia belum mengugurkan tauhidnya ketika didunia. Oleh karena itu pendapat al-mu’tazilah dan al-khawarij yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar kekal didalam api neraka, ini adalah pendapat yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah.
Tidak ada dzikir yang lebih utama didunia ini kecuali “Laailahaillallah”.
Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah dengan menggunakan sifat Allah dan nama-Nya, secara khusus memanggil Allah dengan uluhiyah-Nya, meminta dan berdoa kepada Allah dengan menyebutkan rububiyah-Nya.

“Laailahaillallah” merupakan dzikir dan doa, disebut dengan doa karena orang yang mengucapkan “Laailahaillallah” mengharapkan ridha Allah dan ingin sampai kepada surga-Nya.

Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.

5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20. Golongan Najariyah pecah menjadi 3 golongan.

6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan. Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan.

7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi. Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golongan.

Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunah Wal Jama'ah.

Ahli Sunah wal Jama'ah.
1. Pengertian.
Secara etimologi Ahli adalah kelompok/keluarga/pengikut. Sunah adalah perbuatan-perbuatan Rasulullah yang diperagakan beliau untuk menjelaskan hukum-hukum Al Qur'an yang dituangkan dalam bentuk amalan. Al Jama'ah yaitu Al Ummah ( Al Munjid) yaitu sekumpulan orang-orang beriman yang di pimpin oleh imam untuk saling bekerjasama dalam hal urusan yang penting.

Menurut istilah Ahli Sunah wal Jama'ah adalah sekelompok orang yang mentaati sunah Rasulullah secara berjama'ah, atau satu golongan umat islam di bawah satu komando untuk urusan agama islam sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya.

2.Syarat terbentuknya Al Jama'ah.

Secara singkat telah diterangkan oleh Sayyidina Umar RA: " Tidak ada islam kecuali dengan jama'ah, Tidak ada jama'ah kecuali dengan imam, Tidak ada imam kecuali dengan Bai'at, Tidak ada bai'at kalau tidak ada taat.

Dan bai'at bukanlah syahadat, sebagaimana yang diyakini oleh mereka yang salah, dan apalagi dengan pengkafiran diluar kelompok tersebut.

3. Terpeliharanya Islam.

Dalam masa-masa kerusakan islam Allah menunjukkan kasih sayangnya dengan membangkitkan para mujadidnya setiap 100 tahun sekali yang meluruskan kembali pemahaman ajaran Rasul sesuai dengan kebutuhan pemahaman mereka saat itu hingga turunnya masa imam Mahdi.

Satu-satunya perbedaan lain yang ditemukan adalah bahwa kedua penulis kadang-kadang menggunakan nama-nama berbeda untuk golongan yang sama yang menjadi jelas ketika melihat kepercayaan-kepercayaan yang berhubungan dengan mereka. Ini saya percaya karena kedua penulis itu bermukim di dua kawasan yang berbeda (satu di Arabia yang lain di anak benua Indo-Pak) dalam masa-masa yang berbeda mungkin juga golongan-golongan yang sama telah dikenal dengan nama-nama berbeda di daerah-daerah yang berbeda.
ini telah di upayakan untuk memasukkan berbagai nama yang diberikan bagi golongan yang sama oleh kedua penulis itu di mana memungkinkan.

Nama Golongan dan Dasar Kepercayaan Yang Membedakan Dengan Yang Lain

1. Jarudiyah 
Para pengikut dari Abul-Jarud, mereka mempercayai nabi (s.a.w.) mencalonkan Ali (ra) sebagai Imam dengan ciri-ciri khas beliau tapi bukan dengan nama.

2. Sulaimaniah/ Jaririyah
Para pengikut dari Sulaiman ibnu-Jarir az-Zaidi, mereka mempercayai Imamah merupakan masalah pertemuan (musyawarah) dan dapat dikuatkan oleh dua orang Muslim terbaik. 

3. Butriyah/ Hurariyah
Mereka tidak memperselisihkan Khilafat of Utsman(r.a.), tidak pula mereka menyerang beliau atau pun memuji beliau.

4. Yaqubiyyah
Mereka menerima Khilafat dari Abu Bakar(r.a.) dan Umar(r.a.), tapi tidak menolak (menentang) orang-orang yang menolak para Khulafa ini. Mereka juga percaya bahwa orang Muslim pelaku dosa-dosa besar akan berada di neraka selamanya.

5. Hanafiyah
Para pengikut dari Imam Muhammad ibnu al-Hanifah. Mereka percaya bahwa Allah mungkin mempunyai permulaan.

6. Karibiyah
Mereka percaya bahwa Imam Muhammad ibnu al-Hanifah tidak meninggal dan adalah Imam Ghaib (menghilang) dan Mahdi yang diharapkan.

7. Kamiliyah
Para pengikut dari Abu-Kamil. Mereka mempercayai para sahabat sebagai murtad karena mereka meninggalkan bai’at kepada Ali(r.a.) dan mengutuk Ali karena berhenti memerangi mereka. Mereka mempercayai kembalinya orang mati sebelum hari kiamat dan bahwa setan adalah benar dalam kelebihan api dari pada tanah.

8. Muhammadiyyah / Mughairiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu-’Abdullah ibnu al-Hassan. Mereka tidak percaya bahwa Imam Muhammad ibnu ‘Abdullah meninggal dunia dan bahwa beliau adalah Imam Ghaib dan Mahdi yang dinantikan.

9. Baqiriyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu ‘Ali al-Baqir. Mereka mempercayai beliau sebagai Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.

10. Nadisiyah
Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang menganggap diri mereka lebih baik dari pada orang lain adalah kafir (tak beriman). 

11. Sya’iyah
Mereka percaya bahwa orang yang telah mengucapkan La Ilaha Illa-Llah (Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah), apa pun yang dia lakukan, tak akan pernah dihukum.

12. Ammaliyah
Mereka percaya bahwa keimanan bagi seseorang adalah apa yang dia amalkan secara ikhlas.

13. Ismailiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan Ismail ibnu Ja’far.

14. Musawiyah / Mamturah
Mereka mempercayai Musa ibnu Ja’far sebagi Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.

15. Mubarikiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan dari Muhammad ibnu Ismail ibnu Ja’far.

16. Katsiyah / Itsna ‘Asyariyah (Imam dua belas)
Mereka percaya bahwa Mahdi yang diharapkan akan merupakan Imam kedua belas di antara keturunan dari ‘Ali ibnu Abi-Talib.

17. Hasyimiyah / Taraqibiyah
Mereka menisbahkan tubuh jasmani kepada Allah dan juga menuduh Nabi (s.a.w.) tidak taat kepada Allah.

18. Zarariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak hidup tidak pula mempunyai sifat-sifat hingga Dia menciptakan kehidupan bagi-Nya Sendiri dan sifat-sifat-Nya.

19. Yunusiyah
Para pengikut dari Yunus ibnu ‘Abdurl-Rahman al-Kummi. Mereka percaya bahwa Allah dipikul oleh para pembawa singasana-Nya, walaupun Dia lebih kuat dari pada mereka.

20. Syaitaniyah / Syirikiyah
Mereka mempercayai pandangan bahwa amal perbuatan hamba-hamba Allah adalah hakikat; dan seorang hamba Allah dapat benar-benar menghasilkan satu hakikat.

21. Azraqiah
Para pengikut dari Nafi ibnu al-Azraq. Mereka tidak mempercayai mimpi dan kasyaf yang benar (baik) dan mendakwakan bahwa segala bentuk wahyu telah berakhir.

22. Najadat
Para pengikut dari Najdah ibn-’Amir al-Hanafi. Mereka membatalkan hukuman bagi peminum arak juga mereka mempercayai bahwa para pendosa dari golongan ini tidak akan dimasukkan di neraka tapi pada suatu tempat lain sebelum diizinkan ke surga.

23. Sufriyah
Para pengikut dari Ziyad ibnu al-Asfar. Mereka mempercayai bahwa para pendosa itu sebenarnya adalah musyrik.

24. Ajaridah
Para pengikut dari Abdul Karim ibnu-Ajrad. Mereka mempercayai bahwa seorang anak seharusnya diseru kepada Islam sesudah ia mencapai kedewasaannya. Juga mereka mempercayai rampasan perang itu haram hingga pemiliknya dibunuh.

25. Khazimiyah
Mereka mempercayai Allah mencintai manusia dari semua agama bahkan jika orang telah menjadi kafir pada sebagian besar kehidupannya.

26. Shuaibiyah / Hujjatiyah
Mereka mempercayai bahwa apa yang Allah kehendaki sungguh terjadi tak peduli apa pun itu dan apa yang tidak terjadi artinya itu tidak dikehendaki Allah.

27. Khalafiyah
Para pengikut dari Khalaf. Mereka tidak mempercayai perjuangan kecuali di bawah kepemimpinan seorang Imam.

28. Ma’lumiyah / Majhuliyah
Mereka percaya bahwa barang siapa yang tidak mengenal Allah dengan seluruh nama-Nya adalah jahil terhadap Dia dan orang yang jahil terhadap Dia adalah orang kafir.

29. Saltiyah
Para pengikut dari Salt ibnu Utsman. Mereka percaya pada keimanan dewasa saja dan jika bapak telah masuk Islam anak-anak dianggap kafir hingga mereka mencapai kedewasaan.

30. Hamziyah
Para pengikut dari Hamzah ibnu Akrak. Mereka percaya bahwa anak-anak orang musyrik dilaknat dengan neraka.

31. Tsa’libiyah
Para pengikut dari Tsa’labah ibnu Masykan. Mereka percaya bahwa para orang tua tetap menjadi penjaga atas anak-anak mereka hingga anak-anak itu menjelaskan kepada orang tua mereka bahwa mereka berpaling dari kebenaran.

32. Ma’badiyah
Mereka tidak percaya dalam mengambil dan memberikan sedekah dari atau untuk para hamba sahaya.

33. Akhnasiyah
Mereka tidak mempercayai peperangan dikobarkan kecuali dalam pertahanan atau ketika lawan dikenali secara pribadi.

34. Syaibaniyah / Masybiyah
Para pengikut dari Syaiban ibnu Salamah al-Khariji. Mereka mempercayai Allah menyerupai makhluk-makhluk-Nya.

35. Rasyidiyah
Mereka percaya bahwa tanah yang diairi dengan mata air, terusan atau sungai yang mengalir harus dibayarkan zakatnya setengah bagian, sedangkan tanah yang diairi hanya dengan hujan harus dibayarkan zakat seluruhnya.

36. Mukarramiyah / Tehmiyah
Para pengikut dari Abu-Mukarram. Mereka percaya bahwa kejahilan merupakan kekafiran. Juga bahwa permusuhan atau persahabatan dari Allah tergantung pada keadaan keimanan seseorang pada kematiannya.

37. Ibadiyah / Af’aliyah
Menganggap Abdullah ibnu Ibad sebagai Imam mereka. Mereka mempercayai amal-amal baik yang dilakukan tanpa niat membuat Allah ridha.

38. Hafsiyah
Menganggap Hafs ibnu abil Mikdam sebagai Imam mereka. Mereka percaya bahwa hanya Allah yang mengetahui seseorang bebas dari kemusyrikan.

39. Haritsiyah
Para pengikut dari Harits ibnu Mazid al-Ibadi. Mereka percaya bahwa kemampuan mendahului perbuatan-perbuatan.

40. Ashab Ta’ah
Mereka percaya bahwa Allah dapat mengutus seorang nabi tanpa memberinya suatu tanda untuk membuktikan kebenarannya.

41. Syabibiyah / Salihiyah
Para pengikut dari Syabib ibnu Yazid as-Syaibani. Mereka mempercayai Imamah dari seorang wanita bernama Ghazalah.

42. Wasiliyah
Para pengikut dari Wasil ibnu-’Ata al-Ghazza. Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar akan dihukum di neraka tapi masih tetap sebagai orang-orang yang beriman.

43. ‘Amriyah
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Ubaid ibn-Bab. Mereka menolak kesaksian yang sah dari khalayak umum demi mendukung pihak mereka dalam perang Jamal (unta).

44. Hudhailiyah / Faniyah
Para pengikut dari Abu-al-Hudhail Muhammad ibnu al-Hudhail. Mereka percaya bahwa neraka dan surga kedua-duanya akan binasa dan bahwa ketetapan Allah dapat berhenti, yang pada waktu itu Allah tidak akan lagi menjadi penguasa.

45. Nazzamiyah
Para pengikut dari Abu-Ishaq Ibrahim ibn-Saiyar. Mereka tidak percaya pada mukjizat alami Al-Qur-an Suci tidak pula mereka mempercayai mukijzat Nabi Suci(s.a.w.) seperti pembelahan bulan.

46. Mu’ammariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak menjadikan kehidupan tidak pula kematian tapi itu merupakan tindakan alami dari tubuh yang hidup.

47. Basyriyah
Para pengikut dari Basyr ibnu al-Mu’tamir. Mereka percaya bahwa Allah mungkin mengampuni dosa-dosa manusia dan mungkin mengubah keputusan tentang pengampunan-Nya dan menghukumnya jika dia membangkang lagi.

48. Hisyamiyah
Para pengikut dari Hisyam ibnu ‘Amr al-Futi. Mereka percaya bahwa jika satu masyarakat Muslim bersepakat perlunya Imam dan jika ia memberontak dan membunuh Imam, hendaknya tak seorang pun yang dipilih sebagai Imam selama pemberontakan.

49. Murdariyah
Para pengikut dari Isa ibnu Sabih. Mereka percaya bahwa berhubungan dekat dengan Sultan (penguasa) membuat orang jadi kafir.

50. Ja’friyah
Para pengikut dari Ja’far ibnu Harb dan Ja’far ibnu Mubasysyir. Mereka percaya bahwa minum arak tak dapat dihukum dan bahwa hukuman neraka dapat diduga dengan proses mental.

51. Iskafiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu Abdallah al-Iskafi. Mereka percaya bahwa Allah mempunyai kekuasaan untuk memaksa anak-anak dan orang-orang gila tapi tidak kepada orang-orang yang mempunyai akal sempurna.

52. Tsamamiyah
Para pengikut dari Tsamamah ibnu Asyras al-Numairi. Mereka percaya bahwa dia yang Allah tidak paksa untuk mengenal-Nya, tidak dipaksa untuk mengenal dan digolongkan dengan hewan-hewan yang tidak bertanggung jawab.

53. Jahiziayh
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Bahr al-Jahiz. Mereka percaya bahwa Allah dapat menciptakan sesuatu tapi tak dapat melenyapkannya.

54. Syahhamiyah / Sifatiyah
Para pengikut dari Abu-Yaqub al-Syahham. Mereka percaya setiap sesuatu ditakdirkan dengan dua takdir, satu Pencipta dan yang lain penerima.

55. Khaiyatiyah / Makhluqiyah
Para pengikut dari Abu-al-Husain al-Khaiyat. Mereka percaya bahwa setiap sesuatu yang tidak ada merupakan satu tubuh sebelum ia muncul, seperti manusia sebelum kelahiranya adalah tubuh dalam ketiadaan. Juga setiap sifat menjadi ada ketika ia mengadakan kemunculannya.

56. Ka’biyah
Para pengikut dari Abu-Qasim Abdullah ibnu Ahmad ibnu Mahmud al-Banahi dikenal sebagai al-Ka’bi. Mereka percaya bahwa Allah tidak melihat Diri-Nya Sendiri tidak pula orang lain kecuali dalam perasaan bahwa Dia mengetahui Diri-Nya Sendiri dan yang lain.

57. Jubbaiyah
Para pengikut dari Abu-’Ali al-Jubbai. Mereka percaya bahwa Allah mengikuti hamba-hamba-Nya ketika Dia memenuhi keinginan mereka.

58. Bahsyamiyah
Para pengikut dari Abu-Hasyim. Mereka percaya bahwa orang yang berniat untuk berbuat buruk, walau dia mungkin tidak melakukannya, dianggap berbuat jahat dan menerima hukuman.

59. Ibriyah.
Mereka percaya bahwa Nabi Suci Muhammad (s.a.w.)adalah seorang bijak tapi bukan seorang nabi.

60. Muhkamiyah
Mereka percaya bahwa Tuhan tak punya kendali atas makhluk-makhluk-Nya.

61. Qabariyyah
Mereka tidak percaya azab kubur.

62. Hujjatiyah
Mereka tidak percaya pada hukuman (balasan) bagi perbuatan atas dasar bahwa karena setiap sesuatu ditakdirkan maka apa pun yang orang lakukan dia tidak bertanggung jawab untuk itu.

63. Fikriyyah
Mereka percaya bahwa amal Dzikr and Fikr (ingat dan berpikir tentang Allah) adalah lebih baik dari pada ibadah.

64. ‘Aliwiyah / Ajariyah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali(ra.) berbagi kenabian dengan Muhammad (s.a.w.).

65. Tanasikhiya
Mereka percaya pada penitisan ruh.

66. Raji’yah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali ibnu Abi-Talib akan kembali ke dunia ini.

67. Ahadiyah
Mereka percaya pada Fardhu (wajib) dalam agama tapi menolak sunnah.

68. Radidiyah
Mereka percaya bahwa dunia ini akan hidup (ada) selamanya.

69. Satbiriyah
Mereka tidak percaya pada penerimaan taubat.

70. Lafziyah
Mereka percaya bahwa Al-Qur-an adalah bukan kalam Tuhan tapi hanya artinya dan inti sarinya adalah kalam Tuhan. Kata-kata dari Al-Qur-an adalah hanya perkataan orang yang menuturkan.

71. Asyariyah
Percaya bahwa Qiyas (mengambil misal) adalah salah dan mengandung kekafiran.

72. Bada’iyah
Mereka percaya bahwa taat kepada Amir adalah wajib tak peduli apa pun yang dia perintahkan.

Adapun untuk pembagianya sebagai berikut

1. Mu'tazilah :20
2. Syiah : 20

3. Khawarij : 07

4. Murjiah : 05

5. Nujariyah : 03

6. Jabariyah : 01
7. Musyabbahah : 01
8. Najiyah : 01


1.Golongan Muktazilah
terbagi menjadi dua puluh kelompok , iaitu:

1. Al Washiliyah
2. Al Amriyah

3. Al Hudzailiyah

4. An-Nizhamiyah
5. Al Aswariyah
6. Al lskafiyah
7. Al Ja'fariyah
8. Al Basyariyah
9. Al Mizdariyah
10. Al Hisyamiyah
11. Ash-Shalihiyah
12. Al Khithabiyah
13. Al Hadbiyah
14. Al Ma'mariyah
15. Ats-Tsamaniyah
16. Al Khiyathiyah
17. Auahiziyah
18. Al Ka'biyyah
19. Al Jabaiyah
20. Al Bahsyamiyah


Ahli Kalam (Mutakallimin)
Ahli kalam ialah golongan dari kelompok yang keluar dari Muktazilah yang mengikuti Ahlu Sunah Wal Jamaah tetapi masih berpegang kepada tauhid Muktazilah. Mereka kebanyakannya dari kelompok hizbiyyun Asyairah (berasal dari Muktazilah) dan Suffiyah (berasal dari Syiah). Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik) dalam mentakwil al-Quran dan hadis. Kelompok ini pula berpecah lagi menjadi ahli falsafah apabila bergabung dengan sufi.


Imam Syafi’i ketika memasuki kota Mesir mengatakan, “Kami tinggalkan kota Baghdad sementara di sana kaum zindiq (menyeleweng; aliran yang tidak percaya kepada Tuhan, berasal dari Persia; orang yang menyelundup ke dalam Islam, berpura-pura –menurut Leksikon Islam, 2, hal 778) telah mengadakan sesuatu yang baru yang mereka namakan assama’ (nyanyian).
Kaum zindiq yang dimaksud Imam Syafi’i adalah orang-orang sufi. Dan assama’ yang dimaksudkan adalah nyanyian-nyanyian yang mereka dendangkan. Sebagaimana dimaklumi, Imam Syafi’i masuk Mesir tahun 199H.


Perkataan Imam Syafi’i ini mengisyaratkan bahwa masalah nyanyian merupakan masalah baru. Sedangkan kaum zindiq tampaknya sudah dikenal sebelum itu. Alasannya, Imam Syafi’i sering berbicara tentang mereka di antaranya beliau mengatakan:
“Seandainya seseorang menjadi sufi pada pagi hari, maka siang sebelum dhuhur ia menjadi orang yang dungu.”
Dia (Imam Syafi’i) juga pernah berkata: “Tidaklah seseorang menekuni tasawuf selama 40 hari, lalu akal­nya (masih bisa) kembali normal selamanya.” (Lihat Talbis Iblis, hal 371).


Di antara­nya ketika seseorang datang kepadanya sambil meminta fatwa ten­tang perkataan Al-Harits Al-Muhasibi (tokoh sufi, meninggal 857M). Lalu Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
“Aku nasihatkan kepadamu, janganlah duduk bersama mereka (duduk dalam majlis Al-Harits Al-Muhasibi)”.


Imam Ahmad memberi nasihat seperti itu karena beliau telah melihat majlis Al-Harits Al-Muhasibi. Dalam majlis itu para peserta duduk dan menangis –menurut mereka– untuk mengoreksi diri. Mereka berbicara atas dasar bisikan hati yang jahat.


2.Golongan Syiah 
pertama kali terbagi menjadi tiga kelompok

1. Ghulah
2. Zaidiyah

3. Imamiyah

Golongan Syiah Ghulah
terbagi menjadi delapan belas kelompok kecil, iaitu:

1. As-Sab'iyyah

2. Al Kamiliyah

3. Al Bayaniyah
4. Al Mughiriyah
5. Al Janahiyah

6. Al Manshuriyah
7. Al Khithabiyah
8. Al Gharabiyah
9. Adz-Dzammiyah
10. Al Hisyamiyah
11. Az-Zarariyah
12. Al Yunusiyah
13. Asy-Syaithaniyah
14. Ar-Razamiyah
15. Al Mufawadhah
16. Al Bidaiyah
17. An-Nashariyah
18. Al Ismailiyyah

Golongan Syiah Al Ismailiyah

terbagi menjadi ke dalam enam kelompok kecil, iaitu:

1. Al Bathiniyah

2. Al Qurmuthiyah

3. Al Haramiyah
4. As-Sab'iyyah
5. Al Babikiyah
6. Al Hamdiyah

Syiah Zaidiyah


terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:

1. Jarudiyah

2. As-Sulaimaniyah

3. Al Batiriyah
Golongan Al Imamiyah
Hanya ada satu kelompok. Di antaranya: Suatu kaum terlalu mengagungkan para guru (syaikh) mereka, hingga menyifatkan mereka dengan hal-hal yang tidak mereka miliki. Orang pandai dari mereka menganggap tidak ada wali bagi Allah yang lebih besar daripada fulan, bahkan mungkin menutup pintu kewalian dari seluruh umat kecuali orang yang disanjungnya. Ini adalah kebatilan mutlak dan keji, kerana orang-orang terakhir selamanya tidak akan mencapai martabat orang-orang terdahulu, sebab sebaik-baik zaman adalah zaman orang-orang yang melihat Rasulullah dan beriman kepadanya, kemudian orang-orang setelahnya, dari ini berlalu sampai Hari Kiamat.

Pemeluk Islam yang paling kuat memegang agama serta melaksanakan ajaran dan keyakinan adalah orang-orang pada masa awal Islam, kemudian terus menurun sedikit demi sedikit sampai akhir dunia. Kebenaran tidak akan hilang secara menyeluruh, pasti ada kelompok yang tetap melaksanakan dan meyakininya serta mengerjakan tuntutannya sesuai kadar keimanan mereka. Tetapi, segala sisinya tidak seperti keadaan orang-orang pertama Islam, kerana seandainya salah seorang dari orang-orang terakhir berinfak emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan mencapai nilai satu mud Uhud yang dikeluarkan oleh sahabat Rasulullah, bahkan setengahnya pun tidak. Yang demikian dalam hal harta, dan begitu pula pada seluruh cabang keimanan berdasarkan bukti percobaan yang biasa.


Pada awal kitab yang lalu telah dijelaskan bahawa agama akan terus merosot, dan hal ini tidak diragukan lagi keasliannya. Hal ini menurut Ahlus-Sunnah wal Jamaah. Laki, mengapa setelah itu ia berkeyakinan bahawa dirinya adalah wali penghuni bumi dan tidak ada wali selainnya? Kebodohanlah yang mendominasi, kerana berlebih-lebihan dalam pengagungan dan fanatik terhadap golongan akan membentuk orang sepertinya atau lebih parah darinya.
Orang menengah dari mereka menganggap bahawa ia sama dengan Nabi, akan tetapi ia tidak mendapatkan wahyu. Sebuah berita sampai kepadaku dari kalangan orang yang berlebih-lebihan dalam menyanjung guru mereka dan mengusung tarekatnya menurut persangkaan mereka, seperti yang didakwa oleh murid-murid Al Hallaj (secara objektif) tentang guru mereka. Sementara orang-orang yang berlebih-lebihan menganggap lebih keji dari itu, seperti yang didakwa sahabat-sahabat Al Hallaj tentangnya.


Salah seorang guru yang adil dan jujur dalam penukilan meriwayatkan kepadaku, ia berkata: Aku pernah tinggal beberapa masa pada salah satu pedalaman desa yang di dalamnya terdapat banyak kelompok yang seperti itu. Suatu hari aku keluar dari rumahku untuk menyelesaikan beberapa urusan, lalu aku melihat dua orang sedang duduk. Aku mengira keduanya sedang membicarakan beberapa cabang tarekat mereka, maka aku mendekati keduanya secara sembunyi-sembunyi untuk mendengar percakapan mereka, —kerana kebiasaan mereka adalah menyembunyikan rahsia mereka— maka aku mendengar keduanya berbicara tentang guru mereka dan kebesarannya di mata mereka; bahawa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sepertinya. Keduanya terlihat sangat bangga dan bahagia dengan pertemuan ini. Kemudian salah seorang dari keduanya berkata kepada yang lain, "Apakah kamu suka kebenaran? Ia adalah nabi." Orang yang satunya menjawab, "Benar, inilah kebenaran." Lalu aku pergi dari tempat itu dengan berlari kerana takut akan turunnya bencana bersama mereka.


Ini adalah ciri Syi'ah Imamiyyah, dan seandainya tidak kerana sikap berlebih-lebihan dalam agama; bersekongkol untuk memenangkan mazhab dan cinta terhadap pembuat bid'ah, maka hal itu tidak akan mempengaruhi akal seorang pun. Akan tetapi Nabi bersabda,


"Sungguh kalian akan mengikuti sunah-sunah umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, lalu sehasta demi sehasta."


Mereka berlebih-lebihan seperti orang-orang Nasrani yang berlebih-lebihan terhadap Isa AS, mereka berkata, 'Sesungguhnya Allah adalah Isa bin Maryam,' maka Allah berfirman, 'Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, Janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus. "(Al Maa' idah: 77)
Dalam sebuah hadits dijelaskan,
"Janganlah kalian berlebih-lebihan memujiku seperti orang-orang Nasrani memuji Isa bin Maryam, tapi katakanlah, 'Hamba Allah dan utusan Allah'."


Orang yang memperhatikan kelompok-kelompok ini pasti akan mendapatkan bid'ah-bid'ah dalam banyak masalah furu 'syariah, kerana apabila bid'ah masuk pada hal-hal yang bersifat ushul, maka akan mudah masuk pada hal-hal yang bersifat furu'.



3.Golongan Khawarij
terbagi menjadi tujuh kelompok, iaitu:
1. Al Mahkamiyah
2. Al Baihasiyah

3. Al Azariqah

4. An-Najdat
5. Al Abadhiyah

terbagi menjadi empat kelompok, iaitu:
a.Al Hafshiyah

b. Al Yazidiyah

c. Al Haritsiyah

d. Al Muthi'iyah
6. Al Ajaridah
terbagi menjadi sebelas kelompok, di antaranya iaitu:
a. Al Maimuniyah

b. Asy-Sya'ibiyah

c. Al Hazimiyah

d. Al Hamziyah
e. Al Ma'lumiyah
f. Al Majhuliyah
g. Ash-Shalatiyah

h. Ats-Tsa'labiyah
Ats-Tsa'labiyah terbagi lagi menjadi empat kelompok, iaitu:
a.AI Akhnasiyah
b.AI Ma'badiyah
c.Asy-Syaibaniyah
d.Al Mukramiyah
Jadi, semuanya berjumlah enam puluh dua kelompok.
4.Golongan Murjiah
terbagi menjadi lima kelompok, iaitu:

1. Al Ubaidiyah
2. Al Yunusiyah

3. Al Ghasaniyah

4. Ats-Tsaubaniyah
5. Ats-Tsaumaniyah


5.Golongan An-Nujariyah

terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:

1. Al Barghutsiyah
2. Az-Za'faraniyah

3. Al Mustadrakah


6.Al Jabariyah

terbagi menjadi satu kelompok.
7.Al Musyabbahah
terbagi menjadi satu kelompok.
8.An- Najiyah 
Terbagi menjadi satu klompok
Jumlah ini sesuai dengan penjelasan dalam hadis shahih.
Puak Bid’ah Tegar (Mubtadi)
Sekelompok ulama mengatakan bahawa akar bid'ah ada empat golongan selain sufiyyah. Seluruh kelompok yang berjumlah tujuh puluh dua kelompok ini merupakan pecahan dari empat golongan tersebut. Mereka adalah
1. Khawarij,
2. Rawafidh (Rafidhah),
3. Al Qadariyah, dan
4. Al Murji'ah.
5. Sufi

Yusuf bin Asbath berkata, "Kemudian masing-masing kelompok tersebut terpecah menjadi delapan belas kelompok, sehingga semuanya menjadi tujuh puluh dua kelompok. Sedangkan kelompok yang ketujuh puluh tiga adalah Firqah An-Najiyah."

Khawarij Paling Hampir Dengan Syiah
Pada kelompok yang telah diperingatkan oleh syariat, seperti kaum Khawarij. Kelompok yang paling dekat dengan mereka adalah kelompok Syiah. Al Mahdi Al Maghribi. Pada mereka ini tampak jelas dua hal yang diberitahukan oleh Rasulullah mengenai kaum Khawarij:


a. Membaca Al Qur’an namun bacaan Al Qur’annya tidak melewati kerongkongan mereka.

b. Memerangi ahlul Islam (kaum Muslim) dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka memerangi kaum Muslim dengan cara takwilan yang rosak terhadap nash-nash (Al Qur’an dan hadis). Mereka mengasingkan diri dan tidak mahu memerangi orang-orang kafir, baik dari kaum Nasrani, kelompok yang ada di sekitarnya, mahupun kelompok lainnya (yang sesat).

c. Membaca Al Qur’an dan membacakannya (kepada orang lain) hingga mereka membuat hal-hal (hukum) baru dalam Al Qur’an, padahal mereka tidak memahaminya dan tidak mengetahui maksud dari ajaran Al Qur’an tersebut. Oleh kerana itu, mereka membuang jauh-jauh kitab-kitab para ulama dan menyebut kitab-kitab tersebut sebagai kitab yang hanya berdasarkan logika. Mereka membakar dan merobek kulit Al Qur’an. Padahal, para ulama ahli fiqihlah yang bertugas menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, yang mereka tuangkan dalam kitab-kitab mereka dengan cara yang sepatutnya.


d. Menganggap para ulama sebagai kaum Mujassimun (kelompok yang mengatakan bahawa Allah memiliki jism [tubuh]). Mereka juga menganggap ulama-ulama bukanlah orang-orang yang mengesakan Allah.


Puak Bukan Ahli Bid’ah
Seperti yang dikatakan oleh Ath-Tharthusyi, mereka yang tidak digolongkan sebagai ahli bid'ah. Contoh:
1. Golongan Qadariyah, mereka menafikan aradh. Alasannya, tidak ada cara untuk mengetahui proses terjadinya alam dan Sang Pencipta selain dengan menetapkan aradh tersebut.
2. Golongan Al Haluliyah.
3. Golongan An-Nashiriyah.
4. Kelompok-kelompok Syiah Ghulah.

Tentang kaum Qadariyah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Ibnu Umar, bahawa Rasulullah bersabda,


عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ
"Kaum Qadariyah merupakan Majusi umat ini (Islam). Jika mereka sakit maka janganlah kalian menjenguk mereka, dan jika mereka meninggal dunia maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan)nya." (Hadis Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah)


Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahawa Rasulullah bersabda,
"Pada setiap umat terdapat kaum Majusi. Sedangkan Majusi umat ini adalah mereka yang berkata, 'Tidak ada qadr. 'Jika ada di antara mereka yang meninggal dunia, maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan) jenazah mereka. Jika ada yang sakit dari mereka, maka janganlah kalian menjenguknya. Mereka adalah kelompok Dajjal. Hak Allah untuk mengkategorikan mereka sebagai Dajjal."


Hadis ini menurut ahlu naql {ahli hadis) tidak shahih. Penulis kitab Al Mughni berkata, "Tidak ada yang shahih sedikit pun dalam hadis itu."


صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ
"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk bahagian dari Islam iaitu Al Qadariyah dan Murji'ah." (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dan yang lain secara marfu bahawa Rasulullah bersabda,
" Golongan Qadariyah dan Murjiah dilaknat oleh lisan tujuh puluh nabi. Nabi yang terakhir di antara mereka (yang melaknat) adalah Muhammad."


يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي مَسْخٌ وَقَذْفٌ وَهُوَ فِي الزِّنْدِيقِيَّةِ وَالْقَدَرِيَّةِ
Akan ada pada umatku Maskh (mereka yang dirubah rupanya dengan rupa haiwan) dan Qadzaf (yang menuduh orang baik berbuat keji) iaitu pada orang-orang Zindik dan Qadariyah." (Hadis Riwayat Ahmad)